Masalah Terbesar Dari Musim Dingin

Percaya gak kalo cuaca bisa mempengaruhi mood kita? Kalo gak percaya coba deh dateng ke Finlandia disaat musim dingin yang gelap dan di musim lainnya saat matahari udah kembali bersinar dan langit kembali biru cerah. Bisa dilihat orang finlandia akan terkesan gak banyak omong, senyum apalagi boro-boro saat langit diselimuti awan gelap tanpa datangnya matahari di musim dingin, sebaliknya setelah musim dingin berlalu dan berganti musim semi matahari akan kembali muncul dan langit yang tadinya abu-abu akan kembali berwarna biru cerah. Seperti berada di negara yang berbeda, jalan-jalan yang sepi akan mulai dipenuhi banyak orang dengan senyum yang sumringah, kumpulan remaja yang sebelumnya terlihat dingin akan dipenuhi obrolan hangat dan senda gurau.

Tapi bukan berubahnya kepribadian orang finlandia yang akan gw bahas, melainkan masalah terbesar yang muncul di awal dan di akhir musim dingin. Di awal musim semi saat matahari mulai muncul kembali, semua orang terlihat hepi di jalan-jalan… kecuali gw 😦 Setiap kali keluar rumah gw akan dipenuhi perasaan cemas dan takut. Bukan karena efek perubahan musim melainkan karena jalanan yang berubah menjadi “ice track” di awal musim dingin sebelum jalanan ditaburi dengan kerikil dan pada akhir musim dingin ketika salju mulai mencair. Salju memang cantik, tapi dibalik itu salju yang mulai memadat atau mencair bisa membahayakan pengguna jalan karena efek licin yang ditimbulkan.

Selalu ada pengalaman gw terpeleset di tiap musim dingin, dari yang gak terlihat oleh publik sampe yang terpeleset di depan publik, ugh malu banget rasanya! Yang bikin tambah sedih kok kayaknya gw doang yang menderita dari rasa stress karena licinnya jalanan ini, temen-temen gw yang juga orang asing pada setuju sih tiap gw ngeluh tapi gak ada tuh yang selebay gw, serius karena saking seringnya kepeleset bikin gw jalan super lambat ketika gw rasa jalanan mulai licin. Ditambah kadang kaki gw secara gak sadar gemeteran tiap melangkah di atas jalan yang licin.

Jangan bandingin sama orang asli finlandia ya, jangankan jalan di atas salju yang licin, jalan di atas es beneran pun mereka tetap bisa menjaga keseimbangannya, karena udah terlatih sejak kecil. Kecuali untuk orang-orang tua yang keseimbangannya udah berkurang.

Sebenernya ada shoe spike anti terpeleset yang bisa dipasang di alas sepatu, sayangnya alat ini gak boleh dipakai saat memasuki gedung karena akan meninggalkan baret pada lantai. Dan bunyi yang ditimbulkan ketika berjalan di jalan tanpa salju akan gak nyaman banget, berisik dan bikin semua perhatian tertuju ke kita. Pada alat ini terdapat benda mirip paku pada bagian bawahnya yang mencegah kita terpeleset. Kenapa gw ga pake alat ini selama musim dingin? Jawabannya karena gw ga suka metode copot-pasang ketika memasuki gedung ditambah bunyi yang ditimbulkan itu bikin gak pede rasanya. Oh satu lagi, kebanyakan yang memakai shoe spike ini adalah aki-aki dan nini-nini yang keseimbangannya sudah gak stabil lagi.

Begini bentuk alatnya:

Dan ini penampakan setelah dipasang pada sepatu :

Untuk musim dingin selanjutnya mungkin gw akan menyingkirkan rasa gengsi dan mulai berteman dengan shoe spikes ini, karena rasa gengsi udah bikin gw menderita stress berkepanjangan sepanjang musim dingin kemarin. Bahkan sampai sekarang pun disaat salju sudah mencair, gw masih parno setiap melangkah diatas jalan yang basah karena di mata gw, jalanan yang basah terlihat seperti jalan ber-es.